TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA & KEINDAHAN
Kelompok 2 1PA17 :
1. Sahla Amalia (19514933)
2. Nandya Puspa Andini (17514815)
3. Michellin Hanada Fardiany (16514638)
4. Endah Puji Astuti (13514568)
5. Indrian Fadillah (15514329)
6. Syahrul Ramadhan Saputra (………)
KEINDAHAN Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah, pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, taman, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
Selain itu menurut luasnya sudut pandang keindahan dapat dibedakan atas:
- Keindahan dalam arti luas.
- keindahan seni
- keindahan alam
- keindahan moral
- keindahan intelektual.
- Keindahan dalam arti estetik murni.
- Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Filsuf dewasa ini merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauty is unity of formal relations of our sense perceptions).
Melihat demikian beragamanya pengertian keindahan, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri, Adapun pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut :
- Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.
- Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya.
- Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya.
Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
Dari apa yang dikemukakan di atas, ada hal bisa kita petik, yaitu: Pertama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam. Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai makna yang relatif, yaitu sangat tergantung kepada subyeknya.
Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan semata-mata, tetapi sekaligus kenikmatan spiritual. Itulah sebabnya Al-Ghazali memasukkan nilai-nilai spiritual, moral dan agama sebagai unsur-unsur keindahan, di samping sudah . barang. tentu unsur-unsur yang lain
ESTETIKA
Kata estetika berasaldari kata Aesthesis yang artinya perasaan atau sensitivitas, karena memang pada awalnya pengertian ini berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam pengertian teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari keindahan, kecantikan secara umum. Pengertian ini berdasarkan pada perasaan bila kita memandang sesuatu obyek dan obyek itu dapat memberikan rasa senang, puas dan sebagainya yang sejalurdengan kata tersebut, maka dapat dikatakan obyek yang dipandang itu mengandung keindahan. Dalam perkembangannya, pengertian ini, kemudian berubah meluas, tidak lagi berkaitan dengan lidah dan perasaan
Nilai itu dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya. Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subjektif dan objektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan nilai yang penting ialah :
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh :
Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, bait, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai instrinsik.
Tari, tarian Damarwulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak-geriknya. Tarian itu merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.
KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Keindahan dapat dinilunati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati
sesuatu yang indah.
Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.
ALASAN MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN
Keindahan pada dasarya bersifat adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. lni berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis melukis wanita lebih cantik dari keadaan sebenamya, justru tidak indah. Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula.
Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Berikut adalah tujuan manusia menciptakan keindahan :
1) Tata Nilai yang Telah Usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa.
2) Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.
3) Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa. serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
4) Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri.
MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia adalah sesuatu yang indah, karena mereka menyukai terhadap keindahan alam maupun terhadap keindahan seni. Keindahan alam adalah ‘keharmonisan yang menakjubkan dan hukum-hukum alam”, yang dibukakan untuk mereka yang mempunyai kemampuan untuk menerimanya. Sedangkan keindahan seni adalah keindahan buatan atau hasil ciptaan manusia, yaitu buatan seseorang (seniman) yang mempunyai bakat untuk menciptakan sesuatu yang indah, scbuah karya seni. Rata-rata manusia terhadap yang indah tentu mengambil sikap terpesona. Bahwasannya tidak scmua orang memuliki kepekaan keindahan itu memang benar, tetapi pada umumnya manusia mempunyai perasaan keindahan.
Keindahan yang diperbincangkan dalam tulisan ini adalah keindahan seth, sehingga tidak terlepas dan pembicaraan tentang seni atau karya seni (keindahan seni, seni sebagai intuisi dan cita-cita seni). Keindahan tentang seni telah lama menarik perhatian para ahli atau filosof, sejak jaman Plato sampai jaman modern sekarang ini. Teori tentang keindahan seni (artistik) muncul, karena mereka berpendapat bahwa seni adalah pengetahuan per septip perasaan yang khusus. lstilah “estetika”, yang dikemukakan untuk pertama kali oleh Baumgarten, dipergunakan untuk membicarakan teori tentang keindahan seni (artistik). Kemudian pengertian estetika berkenibang, akhir-akhir ini diberi arti sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.
Maka itu urutan uraian tentang keindahan dalam tulisan ini disusun sebagai berikut
- Pengertian keindahan
- Teori tentang keindahan dan seni (estetika)
- Perasaan keindahan (sensibilitas estctik), dan
- Keindahan seni yang meliputi seni sehagai intuisi dan cita-cita seni.
- PENGERTIAN KEINDAHAN
(a). Definisi-definisi yang bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif )
(b). Definisi-definisi yang bertumpu pada subyck (keindahan yang subycktif).
Atas dasar kcdua pokok penilaian itu, keindahan dapat ditinjau dan makna yang obyektif dan juga dan segi yang subyektif.
Yang disebut keindahan obyektif ialah keindahan yang memang ada pada obyeknya, yang diharuskan menerima sebagaimana mestinya. Sedangkan yang disebut keindahan subyektif, adalah keindahan yang biasanya ditinjau dan segi subyck yang diharuskan mcnghayatinya. Dalam ha! mi keindahan adalah segala sesuatu yang dapat mcnimbulkan rasa senang pada din si penghayat tanpa diiringi keinginan-keinginan terhadap segala sesuatu yang praktis untuk kebutuhan-kebutuhan pribadi.
Menurut Hebert Read : Jadi keindahan itu adalah sesuatu kesatuan hubungan-hubungan yang formal daripada pcngamatan yang dapat menimbulkan rasa senang (Beauty is unity of format relation among our sence perceptions). Atau keindahan itu merangsang timbulnya rasa senang tanpa pamrih pada subyck yang melihatnya, dan bertumpu kepada ciri-ciri yang terdapat pada obyek yang sesuai dengan rasa senang itu.
Batasan keindahan yang dikemukakan oleh Hebert Read tersebut di atas, dikatakan yang paling mendekati kebenaran. Tetapi apabila kita telah lebih dalam, batasan Hebert Read itu terlalu ditentukan oleh subyck dan dianggap sebagai perpaduan unsur-unsur pengamatan. Jadi batasan Hebert Read itu sifatnya terlalu sensual (jasmaniah), kurang ditinjau dan segi obyek yang diamati yang memiliki keindahan itu. Keindahan itu tidak hanya merupakan pcrpaduan dan peng amatan panca indera semata-mata, tetapi lebih daripada visual melulu, lebih dalam lagi, juga merupakan pcrpaduan pengamatan batiniah. Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan saja, tetapi juga termasuk kenikmatan spiritual.
Berdasarkan pandangan tersebut di atas, maka kita dapatkan batasan keindahan yang bermacam-macam, sebanyak para ahli yang memberi batasan itu. Di bawah ini dikemukakan beberapa diantaranya adalah:
- Menurut Leo Tolstoy (Rusia) > Dalam bahasa Rusia tcrdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”, artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian keindahan untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanya yang dapat dilihat mata (Leo Tolstoy). Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
- Menurut Alexander Baurngarten (Jerman).> Keindahan itu dipandang scbagai kcseluruhan yang mcrupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu crat hubungannya satu dengan yang lain, juga dengan keselunuhan. (Beauty is on of parts in their manual relations and in their relations to the whole).
- Menurut Sulzer.> Yang indah iu hanyalah yang baik. Jika bcluni haik, ciptaan itu bclum indah. Keindahan hartis dapat memupuk pcrasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
- Menurut Winchelman.> Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.
- Menurut Shaftesbury (Jerman).> Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang proporsinya harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan de-ngan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.
- Menurut Humo (Inggris).> Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
- Menurut Hemsterhuis (Belanda) >Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak mcmberikan pengamatan-pengamatan yang mcnycnangkan itu.
- Menurut Emmanuel Kant.> Meninjau keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang sub ycktif dan kedua dan segi arti yang obyektif.
Keindahan adalah sesuatu yang tanpa dircnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.
(b). Yang obyektif.
Keserasian dan suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, scjauh obyek ini tidak ditinjau dan segi gunanya.
- Menurut at – Ghazzali.> Keindahan sesuatu benda terletak di dalam perwujudan dan kcscmpurnaan, yang dapat dikenali kembali dan sesuai dengan sifat bcnda itu. Bagi setiap benda tcntu ada pcrfcksi yang karakteristik, yang berlawanan dengan itu dapat dalam keadaan-keadaan tertenlu mcnggan tikan perfeksi karakteristik dari benda lain. Apabila semua sifat-sifat yang mungkin terdapat di dalam sebuah benda itu merupakan representasi keindahan yang bernilai paling tinggi; apabila hanya sebagian yang ada, maka benda itu mempunyai nilai keindahan sebanding dengan nilai-nilai keindahan yang terdapat di dalamnya.
Di samping lima rasa (alat) untuk mengemukakan keindahan di alas, al Ghazzali juga menambahkan rasa keenam, yang disebutnya dengan ‘ (ruh, yang disebut juga sebagai “spirit”, “jantung “pemikiran”, “cahaya”), yang dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih dalam (inner world) yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama.
Dari batasan tersebut di atas, keindahan sebagai pengertian mem punyai arti yang relatif berdasarkan subyeknya. Oleh karena keindahan itu relatif, maka sebaiknya meninjau seni (anpa sangkutnya dengan keindahan.
- ESTETIKA (TEORI TENTANG KEINDAHAN DAN SENI)
Teori tentang keindahan dan seni dikembangkan dan pengertian “estetika”. Aslinya estetika berarti ‘ tentang ilmu penginderaan” yang sesuai dengan pengertian etiinologisnya. Tetapi kemudian diberi pengertian yang dapat ditenima lebih luas ialah teori tentang keindahan dan seni”.
Filosof yang pertama memperlakukan estetika sebagai suatu bidang studi khusus ialah Baumgarten (1735). Baumgarten mengkhususkan penggunaan istilah ‘estetika” untuk teori tentang keindahan artistik, karena ia berpendapat seni sebagai pengetahuan perseptif perasaan yang khusus. Tetapi filosof lain yaitu Kant tidak sependapat, sehingga ia tidak pernah menggunakan istilah estetika dalam memperbincangkan teori tentang kein dahan dan seni.
Aristoteles menggunakan istilali “puitik dan ‘ untuk teori keindahan artistik, yang oleh Baumgarten dijadikan bagian khusus dan estetika.Dahulu estetika dianggap sebagai suatu cabang filsafat, sehingga memiliki atau diberi pengertian sebagai sinonim dan ‘filsafat seni. Tetapi sejak akhir abad 19, lebih-lebih akhir- akhir ini ada suatu gejala yang menekankan sifat-sifat imperis, oleh karena itu menganggap sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.
Dalam sejarah peradaban manusia, perhatian pada estetika demikian menonjOl dan berpengarUh langsung atau tidak langsung memprakarsai aspek-aspek kehidupan intelcktual dan spiritual dalam masyarakat. Bangsa Yunani kuno telah menyadari betapa pentingnya anti keindahan dan seni dalam konsep hidup manusia. Dan bangsa Timur (termasuk Indonesia) bahkan lebih tinggi mcnempatkan penhingnya keindahan dan seni dalam konsep hidupnya. hasil-hasil karya seniman timur, merupakan penampilan ekspresi tertinggi tentang kebutuhan spiritual ini. Bangsa bangsa Timur seperti halnya Plato melihat adanya hubungan harmonis an tara seni dan keindahan. Bangsa Indonesia telah mempcnlihatkan hal mi sejak sebelum kedatangan orang-orang Hindhu di Indonesia. Menurut Prof. H. Muhammad Yamin yang dikemukakan dalam bukunya 6000 tahun Sang Merah Putih”, yang dikutip dan pendapat Kern, bahwa bangsa Indonesia sebelum datangnya orang-orang Hindhu di Indonesia telah memiliki tujuah kepadaian Austronesia, yaitu:
- Pandai bersawah berladang.
- Pandai beternak dan menyalurkan air.
- Pandai bcnlayar dan melihat bintang.
- Berkepercayaan sakti yang teratur.
- Berkesenian rupa, pahat dan logam.
Berdasarkan kepandaian yang tujuh tersebut di atas, dalam jaman prascjarah itu sungguhlah jikalau kita pikirkan meriahnya hidup kepercayaan yang melahirkan kesenian di lapangan kewarnaan, kepahatan, kelogaman dan keukiran serta pengertian tentang ilmu hitung.
Dan kctcrangan tersebut di atas, bangsa Indonesia tclah terbukti bahwa sejak masa prasejarah telah mcncmpatkan pentingnya arti keindahan seni dalam konsep hidupnya. Beberapa bukti yang telah sampai ke jaman kita sekarang mi mcnunjukkan hal itu. Waruga, yaitu kubunan batu yang terdapat di Gunung Kidul di sebelah selatan Yogyakanta, Pascmah dan Jawa Timur, yang usianya barangkali lcbih tua daripada jaman perunggu In donesia, di antara Waruga itu ada yang menyimpan lukisan berwarna-warna. Satu daripadanya melukiskan bendera mcrah putih yang berkibar di bclakan.g scorang perwira menunggang kcrbau, sepcnti yang berasal dan kaki gunung Dompu.
Demikian dan itulah beberapa bukit bahwa bangsa Indonesia telah menyadari scjak jaman dahulu kala, bctapa pcntingnya arti keindahan dan seni dalam konsep hidupnya.
- PERASAAN KEINDAHAN (SENSIBILITAS ESTETIS)
KESIMPULAN
Keindahanberasal dari kata indah, keindahan adalah sifat dari sesuatu yang member kita rasa senang bila melihatnya, keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan.
Keindahan Dalam arti estetika murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. “Keindahan”pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana keindahan itu peraasaan “(ke)-manusia-(annya)”tidak terganggu.
REFERENSI
Widagdho, Djoko, Drs, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta : BumiAksara, 2008)
M.P., Suyadi, Drs., Buku Materi Pokok IBD, (Jakarta : Depdikbud, 1984)
Mustopo, M. Habib, Ilmu Budaya Dasar, Manusia dan Budaya : Kumpulan Essay, (Surabaya : Usaha Nasional, 1983)
Wikipedia Indonesia tentang Keindahan, (wikipedia.com)
Anthoine, Jurnal Manusia dan Keindahan, (anthoine.multiply)
Dwi, Disini Aku, Manusia dan Keindahan, (akudisinidwi.wordpress)
Opini :
Pendapat saya mengenai hubungan antara manusia dan keindahan yaitu pada dasarnya keindahan yang dapat dirasakan setiap manusia berbeda-beda tergantung dari pandangan manusia tersebut akan suatu hal yang dapat membuatnya merasa tentram dan nyaman. hal yang membuat pandangan dari masing-masing manusia berbeda-beda yakni kadar pengetahuan manusia itu sendiri akan nilai estetika. karena perbedaan inilah penilaian seseorang akan suatu karya seni ataupun pemandangan dapat berbeda-beda.
Semakin tinggi nilai estetik yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin tinggi pula standar orang tersebut mengenai kata indah dan keindahan dari suatu pemandangan maupun karya seni yang dilihatnya. wujud nyata yang memperlihatkan perbedaan ini ialah ketika seseorang dengan pengetahuan estetik yang rendah bertemu dengan orang yang memiliki pandangan estetika yang tinggi dan keduanya diminta untuk menilai suatu karya seni maka orang dengan kadar pengetahuan estetik yang rendah akan dengan cepat memutuskan bahwa karya tersebut sangat indah, tetapi seseorang dengan kadar pengetahuan estetik yang tinggi belum tentu mengatakan hal itu indah, karena seseorang yang demikian relatif memiliki standar akan suatu keindahan yang tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar