Cinta Kepada Tanah Air dan Bangsa
Rasa
Cinta Tanah Air dapat ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar dapat menjadi
manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya dengan upacara
sederhana setiap hari Senin dengan menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan
lagu Indonesia Raya, dan mengucapkan Pancasila. Meskipun lagu Indonesia Raya masih
sulit dan panjang untuk ukuran anak usia dini, tetapi dengan membiasakan
mengajak menyanyikannya setiap hari Senin, maka anak akan hafal dan bisa
memahami isi lagu. Merah Putih bisa diangkat menjadi sub tema
pembelajaran.Pentingnya sebuah lagu kebangsaan dan itu menjadi sebagai
identitas dari negara tersebut, agar dapat mengingatkan kembali betapa
pentingnya cinta terhadap negara.
Cinta
tanah air adalah sama saja rela berkorban demi kepentingan Negara. Memajukan
kehidupan bangsa, mencerdaskan diri demi ikut berpartisipasi dalam rangka
proses pembangunan tanah air atau negaranya dari Negara yang kecil, berkembang
sampai menjadi Negara yang maju. Menghayati arti dari cinta tanah air memanglah
bukan masalah yang mudah, perlu kesabaran dan kerendahan hati untuk menjalankan
hal tersebut, dikarenakan banyak ancaman dan tantangan yang dapat datang dari
mana saja, baik itu dalam diri kita maupun dari luar diri kita, baik itu datang
dari dalam negri maupun datang dari luar negri, tetapi asal kita mempunyai
tekad yang kuat untuk mencintai tanah air kita tanah air Indonesia dengan
sepenuh hati, pastilah kita akan di mudahkan oleh yang Maha Kuasa dalam segala
halnya terutama dalam tindakan yang positif. Perlu diingat bahwa mencintai dan
menjaga tanah air Indonesia negaranya sendiri dengan sepenuh hati adalah bentuk
perbuatan yang merupakan bagian dari iman.
Pemuda
Indonesia harus mampu mengambil peran yang signifikan dalam merespon berbagai
persoalan yang tengah dihadapi bangsa ini. Untuk itu pemuda Indonesia haruslah
memiliki akhlak mulia, sehat, cerdas, terampil, berprestasi dan berdaya saing
serta memiliki komitmen untuk memajukan bangsa.
Penanaman Moral, Dasar Mental Bangsa
Satu hal
yang penting yaitu terletak pada dunia pendidikan. Pendidikan paling mendasar
adalah moral. Pembenahan kurikulum belum menyentuh pendidikan budi pekerti dan
mengasah kepekaan rasa. Masyarakat lebih cenderung menggunakan akal bukan rasa.
Padahal keberhasilan seseorang dalam mengelola diri, terletak pada keseimbangan
antara pengelolaan rasa dan olah pikir.
Contoh,
masuknya kesenian dalam kurikulum seharusnya dapat membangun seseorang untuk
mencintai seni dan budaya bangsa, mengolah keindahan melalui apresiasi seni,
baik seni musik, tari maupun seni rupa..Melalui pengajaran Bahasa Jawa sebagai
muatan lokal, mestinya bertujuan anak mengenal, mencintai dan bisa menerapkan
bahasa dan budaya Jawa secara penuh dengan ajaran moral dan budi pekerti.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar